Penipuan Investasi Crypto di 3 Token Terbesar di Dunia
DuaLipa.id - Sebanyak lebih dari 46.000 orang mengatakan bahwa mereka telah kehilangan aset kripto karena penipuan. Tercatat awal 2021 kerugian yang dialami mencapai $1 miliar dalam penipuan crypto yang terjadi , laporan ini diberikan oleh Federal Trade Commission pada hari Jumat.
Dikatakan kerugian itu tercatat paling parah yang pernah ada, laporan didapat ditaksir 60 kali lipat sejak tahun 2018 lalu . Kerugian individu yang ditaksir rata-rata sebesar $2600.
Baca juga: Terbongkar! 2 Cara penipu mendapatkan data Dompet Kripto
Daftar 3 Token target penipuan |
FTC menyebutkan ada 3 Token/koin kripto terbesar paling banyak diketahui sebagai sasaran pelaku dalam korban penipuan investasi crypto. Antara lain:
- Bitcoin (70%)
- Tether (10%)
- Ether (9%)
Sebagai pengguna lama yang sudah tergabung dalam aset fluktuatif ini, tentunya sudah paham lebih rinci bahwa fitur mata uang bitcoin tidak dapat dibatalkan setiap transaksi yang terjadi. Tidak selamanya berjalan baik, justru fitur tersebut memberatkan pengguna dalam keamanan bertransaksi. Misalnya: Penagihan barang dan layanan yang sebenarnya tidak pernah ada, transaksi tidak dapat dibalikkan atau dibatalkan. Penipuan Investasi palsu ini masih tergolong umum. Laporan FTC mengatakan sebanyak $575 juta alami kerugian dari peluang investasi palsu. Orang-orang melaporkan bahwa situs web dan aplikasi investasi palsu lah paling sering melakukan pencurian ini.
Bank maupun Otoritas terpusat tidak bertanggung jawab atas kejadian ini, karena transaksi yang dilakukan tidak dapat ditandai dan juga bukan merupakan wewenang sistem perbankan itu sendiri.
FTC menekankan, setiap orang wajib memahami bahwa investasi mata uang kripto tidak pernah memberikan suatu jaminan dalam transaksi pembelian apapun. Masing-masing orang sebaiknya untuk berupaya tidak terpengaruh ajakan dengan jaminan tertentu yang terhubung pada sistem keuangan kripto.